Kuliner Seafood di Pinggir Pantai Bali - New Moon Cafe

New Moon Cafe Kedonganan

Seni dan bisnis. Sekilas tidak nampak korelasi antar dua bidang tersebut. Seakan menjadi dualisme yang tidak akan bisa menunggal dalam konteks apa pun. Namun di tangan seorang Anak Agung Made Suarsana, mewujudkan estetika melalui seni dan kelihaian dalam mengelola bisnis ternyata dapat berjalan beriringan. Bahkan bisa saling menguntungkan layaknya simbiosis mutualisme. Lantas, bagaimana ia mewujudkannya dalam karya?

Pantai Kedonganan tidak hanya sebuah garis tepian antara laut dan daratan bagi masyarakat Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Bagi mereka, Pantai Kedongan adalah anugerah sekaligus kebanggaan masyarakat di sana. Di pantai itulah, banyak keluarga yang hidup melalui hasil sumber daya alam laut di Bali Selatan. Tidak sedikit memang warga sekitar yang berprofesi sebagai nelayan.



Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh New Moon Seafood BALI (@newmooncafeseafood) pada

Kedonganan juga menyimpan cerita tersendiri tentang perjuangan seorang insan manusia yang berjuang meniti asa. Ia adalah Anak Agung Made Suarsana. Pria kelahiran Kedonganan, 5 Oktober 1970 ini tumbuh bersamaan dengan eksistensi pariwisata di daerah Kedongan. Ya, sejak pantai tersebut mulai dikenal akan keindahan view matahari tenggelamnya, Kedonganan kian menjadi primadona tempat wisata pantai di Bali selatan. 

Selayaknya Orang Bali pada umumnya di masa itu, Gung Suarsana pun turut mencoba mencicipi manisnya kue pariwisata. Namun ia mulai meniti karirnya benar-benar dari bawah. Sempat beberapa kali bekerja di bawah panji usaha milik orang lain, Gung Suarsana belajar banyak mengenai pengelolaan suatu bisnis. Pun di saat yang bersamaan ia juga telah membangun relasi yang kuat sehingga nantinya jejaring pertemanan itu dapat membantunya di masa depan.

Tibalah di tahun 2007, ia dipercaya mengelola suatu bisnis tempat makan. New Matahari Cafe, demikian nama restoran tersebut. Gung Suarsana berkisah, nama tempat makan itu tak lepas dari nama dirinya sendiri.

“Nama saya Suar yang berarti sinar. Suarsana berarti sinar kebijaksanaan. Sehingga tempat makan ini diberi nama New Matahari agar memberikan sinar harapan bagi kami khususnya dan masyarakat Kedonganan secara general,” kata Gung Suarsana menerangkan.

Setelah berjalan selama beberapa waktu, akhirnya ia kembali diberikan kepercayaan untuk mengelola satu lagi tempat makan di Kedonganan. Kali ini ia memberi nama New Moon Cafe. Gung Suarsana memilih nama usaha tersebut dengan terinsipirasi dari kebijaksanaan rembulan yang bersedia menerang kegelapan malam di bumi. Selain itu sinar bulan di tepi pantai memberi nuansa romantis di restoran yang terletak di tepi pantai ini.


Hidangan Lezat di Pinggir Pantai

New Matahari & New Moon Cafe yang berada di Jalan Pantai Kedonganan, Kuta, Badung, Bali, menawarkan suasana khas Bali. Tampilan interior di restoran ini sangat mencirikan ornamen tradisional Bali. Begitu masuk ke dalam, beberapa hiasan seperti Barong dan Rangda dipajang untuk menyambut tamu. 

Momen ketika menyantap hidangan sambil menunggu matahari tenggelam yang paling dicari tamu ketika datang ke New Matahari & New Moon Cafe. Restoran dengan pemandangan langsung menghadap ke Pantai Kedonganan ini menghidangkan beragam menu spesial seafood dan menjadi andalan dari New Matahari & New Moon Cafe.

“Kami punya ikan bakar spesial Balinese yang dibumbui dengan racikan bumbu Bali khas restoran ini. Jenis ikan juga macam-macam. Ada kakap merah, kakap putih, kerapu, dan banyak lagi,” ujar Gung Suarsana.


Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh New Moon Seafood BALI (@newmooncafeseafood) pada
Selain hidangan laut, menu internasional juga dihadirkan oleh New Matahari & New Moon Cafe. Jadi tidak hanya monton pada satu jenis hidangan juga sehingga tamu mempunyai banyak pilihan makanan untuk dicoba. Ada beberapa pilihan paket yang bisa disesuaikan dengan selera tamu. Selain itu ada pula menu ala carte seperti udang bakar, ikan bakar kerapu, dan cumi goreng tepung. Setiap masakan dilengkapi juga dengan sambal kecap, sambal goreng, dan sambal matah.


Seni dan Bisnis

Melihat keberhasilan Gung Suarsana dalam mengelola New Matahari dan New Moon Cafe, pasti tidak akan menyangka jika ia sendiri bukanlah lulusan sekolah pariwisata atau sekolah khusus management bisnis. Nyatanya ayah dua anak ini merupakan tamatan sarjana dari Institut Seni Indonesia Denpasar. Selain sebagai praktisi pariwisata, ia juga dikenal akan kepiawaiannya dalam mengolah gerak dalam seni tari. Ia juga bertalenta dalam seni musik tradisional Bali atau gambelan. Bahkan ia juga handal dalam seni peran.

Multi talenta yang dimilikinya ternyata dikelola dengan apik oleh Gung Suarsana. Ia pun tidak membiarkan jiwa seni yang dimilikinya berjalan terpisah dengan kemampuannya mengelola bisnis. Sentuhan seni ia tuangkan dalam pengelolaan cafe yaitu dengan menghadirkan kesenian Bali di tengah-tengah restorannya itu. Sengaja, Gung Suarsana mengundang para seniman tari dan tabuh untuk pentas di tempatnya. 

Ia memberikan wadah bagi para seniman tersebut, khususnya para seniman muda yang bertalenta untuk menyalurkan jiwa seni mereka. Di sisi lain, kehadiran para seniman ini di lingkungan pariwisata juga memberikan dampak ekonomis bagi para seniman itu sendiri. Sedangkan bagi pengelola cafe, kehadiran pentas tari maupun musik Bali memberikan citra yang baik bagi tempat usaha mereka. Sama-sama menguntungkan, bahkan relasi antara seni dan bisnis tersebut bersifat saling mendukung satu sama lain.

Kehadiran New Matahari dan New Moon Cafe tidak hanya menjadi wadah bagi para seniman untuk menunjukkan eksistensi. Usaha yang dikelola oleh Gung Suarsana ini juga memberikan dampak ekonomi bagi para nelayan yang ada di sekitar Pantai Kedonganan. Restoran seafood yang selalu melayani ribuan tamu tiap harinya ini tentu saja membutuhkan hasil tangkapan laut yang tidak sedikit jumlahnya. 


Sudah menjadi komitmen pengelola untuk memberdayakan hasil tangkap nelayan di Pantai Kedonganan. Selain memberikan keuntungan bagi banyak nelayan di sana, pengunjung restoran itu pun tidak pernah khawatir dengan mutu kualitas makanan di sana mengingat bahan makanan yang didapat masih segar dan langsung dari sekitar.

Demikianlah eksistensi sebuah bisnis yang dikelola oleh putra Bali, memberikan nilai manfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri. Kehadiran New Matahari dan New Moon Cafe ini terbukti telah memberikan sedikit harapan bagi perekonomian masyarakat sekitar, khususnya bagi para nelayan dan SDM dari masyarakat lokal yang ikut mencari rejeki di tempat makan tersebut.

Selain itu, perputaran ekonomi yang deras tidak hanya terjadi di restoran di bawah pengelolaan Gung Suarsana. Ada juga sebuah upaya menjaga kelestarian seni dan budaya Bali yang dihadirkan di sana.

Post a Comment

0 Comments