Managemen Profesional
Pasca rebranding usaha, Made Yanie tidak takut akan
kehilangan konsumennya. Bagaimana pun perusahaannya merupakan pioneer dalam
bisnis wisata adventures dan telah memiliki tempat di hati masyarakat dan
kalangan wisatawan.
Pihaknya pun telah mengatur sedemikian rupa masa transisi
setelah rebranding usaha. Salah satunya pengaturan website terintegrasi,
sehingga masyarakat yang mengakses website yang lama langsung diarahkan ke
website yang baru yaitu www.masonadventures.com.
Beragam pilihan paket wisata ditawarkan Mason Adventures, di
antaranya mengunjungi pabrik coklat, wisata arum jeram, mengendarai ATV sembari
menengok keindahan alam Bali yang masih asri, serta masih banyak lagi pilihan
paket wisata lainnya. Serta anak usaha yang lain seperti wisata Gajah di desa
Taro, Gianyar, yang dilengkapi dengan berdirinya Museum Gajah dan juga berbagai
fasilitas pariwisata mewah dan istimewa seperti sebuah hotel dengan nama
Elephant Safari Park Lodge dan Restaurant.
Mengelola berbagai varian paket wisata, Made Yanie tentu
memiliki strategi khusus dalam manegemen usaha. Sehingga seluruh lini usahanya
tersebut dapat berjalan beriringan dengan baik. Salah satunya metode “put the
right man into the right place”, yaitu menempatkan individu yang berkompeten di
bidang yang tepat.
“Kami memberikan kesempatan kepada mereka yang telah
mendedikasikan dirinya pada perusahaan. Pertama kami evaluasi dulu, kemudian
memilih orang yang tepat untuk menempati posisi supervisor dan manager.
Posisi-posisi tersebut kami prioritaskan kepada orang dalam yang sudah lama ada
di perusahaan,” ujarnya.
Saat ini kian bermunculan destinasi wisata lain di luar Bali
yang tak kalah menarik. Sebut saja Lombok dan Sumba yang namanya semakin
gemilang berkat promosi wisata yang gencar dilakukan pemerintah. Melihat adanya
peluang pasar di daerah-daerah tersebut, apakah Made Yanie akan memperluas
bentangan kepak sayap bisnisnya?
Jika berbicara ekspansi bisnis, sebetulnya Mason Adventures
telah memenuhi beberapa kriteria untuk melaksanakannya. Salah satunya nama
besar serta pengalaman panjang dalam perjalanan usaha. Namun hingga kini, Made
Yanie mengaku belum ingin berekspansi ke luar daerah Bali. Ia mengatakan bahwa
manajemen usaha yang dilakukan di perusahaannya sudah cukup baik namun ia
menyangsikan bisa mengatur pengelolaan usaha di luar pulau.
Made Yanie mendirikan bisnis wisata adventures di industri
pariwisata Bali sejak tahun 1989. Bersama-sama dengan Sang Suami tercinta, Made
Yanie telah melalui berbagai macam rintangan dalam bisnis. Salah satunya, ia
sempat vakum selama 2,5 tahun. Yanie harus menjual tanahnya di kawasan
Ubud untuk memenuhi kewajiban dan
tanggung jawab sebagai pemilik perusahaan, yaitu membayarkan gaji pesangon kepada
ratusan karyawannya.
Perempuan kelahiran Legian ini akhirnya mampu membuktikan
bahwa dirinya bangkit dari keterpurukan. Banyak pihak yang berdecak kagum pada
kegigihan seorang Made Yanie, usahanya dulu yang telah mati kini mampu kembali
berjaya di tanah Bali bak Kupu-kupu yang baru keluar dari kepompongnya. Kini ia
telah diakui sebagai salah satu pengusaha top Bali, sebagai seorang wanita yang
berjuang untuk sebuah mimpi memberikan sumbangsih terhadap pariwisata Bali. (Selesai)
0 Comments